Rabu, 31 Desember 2014

PROPOSAL PENGUPDATEAN BARANG TERKIRIM PT POS INDONESIA
KELOMPOK 6



                             SISTEM INFORMASI
                        PENGANTAR TELEMATIKA

  NAMA NPM
Apriliani 11111022
Chaedar Ammar 11111600
Diah Tri Kusumawardani 12111017
Febi Susanto         12111762
Rahmat Hidayat 18111834

Kelas : 4KA06

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kemajuan tehknologi semakin pesat, persaingan dalam bidang usaha pun kian gencar . banyaknya bidang usaha khusus nya dalam jasa berlomba lomba meningkatkan kualitas perusahaan agar dapat meraih pangsa pasar dan konsumen. Semakin maju ekonomi suatu negara tentu didukung tumbuhnya industri layanan pengiriman barang (logistik). Jadi meski mesin-mesin ekonomi sudah terotomatisasi dengan menggunakan teknologi informasi yang canggih namun distribusi barang tetap membutuhkan pemindahan (transportasi) secara fisik. Dahulu ada yang memprediksikan bahwa di milenium ini ada 3 industri yang akan semakin berjaya, yaitu : Transportasi, Tourism dan Telekomunikasi. Dan ternyata pendapat itu benar adanya. Trio industri itu disingkat menjadi industri 3T.

Kegiatan bisnis perusahaan swasta dalam jasa pengiriman surat, paket, atau barang (logistik) sepertinya sudah mengepung kegiatan usaha PT Pos Indonesia. Banyak bertumbuh bisnis serupa bahkan di antaranya sudah menjadi sebuah perusahaan franchise.
Selain itu, sistem yang sudah berjalan pada PT Pos Indonesia selama ini adalah menggunakan sistem tradisional dimana ketika barang yang sudah sampai pada orang yang dikirim, tukang pos tersebut kembali kepusat untuk mengupdate data agar status dari barang tersebut sudah dikirim dan dilaporkannya kepada terkirim. Disini kami ingin mempermudah kepada tukang pos agar tidak perlu kembali ke kantor pusat untuk pengupdatean data.
Dari hasil pengamatan penulis setelah penelitian di salah satu cabang “Kantor Pos Indonesia”, maka kami menetapkan sebuah judul yaitu “Sistem terhadap penerimaan barang Pos Indonesia”.

1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari semakin melebarnya pokok permasalahan dan keluar dari jalur maka penulis membatasi ruang lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana informasi yang diberikan dari aplikasi sistem tersebut diperuntukkan kepada pengirim dari kantor pos
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah pengantar barang dalam mengupdate barang yang sudah sampai ke terkirim kepada manajer bagian memeriksa barang disana, dengan bantuan social networking whatsapp dan teknologi Android
1.4 Gambaran Umum Sistem
Tujuan dibuatnya system ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pengupdate-an barang yang telah dikirimkan yaitu dengan mengganti system yang tradisional dimana setiap kurir yang telah mengirimkan barang harus langsung menuju kantor untuk mengupdate informasi mengenai barang yang telah terkirim secara manual menjadi lebih modern. System yang tadinya masih tradisional tersebut akan dibuat dengan lebih memanfaatkan teknologi informasi yakni dengan penggunaan smartphone dimana pada tiap smartphone tersebut disediakan aplikasi Whatsapp sebagai sarana penyampaian informasi barang yang telah sampai kepada tujuan barang tersebut dikirimkan.
System ini diperuntukkan bagi setiap kurir dimana kurir tersebut tidak perlu lagi menuju ke kantor untuk mengupdate informasi mengenai barang yang telah sampai ke tempat tujuan barang.

Use Case Diagram Pengupdatean Data Barang Terkirim (Tradisional)


Dalam diagram ini terdapat 5 aktor yaitu Pengirim, Teller Pos, Kepala Gudang, Tukang Pos dan Penerima, dan ini merupakan diagram yang dilakukan tanpa adanya telematika dan telekomunikasi, berikut adalah langkah kerja pada sistem lama ini, langkah pertama adalah pengirim mengirimkan barang melalui teller pos lalu teller pos tersebut memasukkan barang ke gudang pengiriman, setelah itu bagian Kepala Gudang mengecek gudang pengiriman, setelah di data oleh Kepala Gudang lalu Kepala Gudang mengambil barang kiriman tersebur dan memberikannya kepada Tukang Pos, setelah barang diterima barang tersebut dikirimkan ke Penerima, setelah tanda tangan bukti pengiriman, Tukang Pos tersebut kembali ke kantor untuk memberitahukan barang-barang yang dikirim sudah sampai ke penerima, lalu Kepala Gudang atau Tukang Pos tersebut mengupdate status barang tersebut secara jalan tradisional.












Use Case Diagram Pengupdatean Data Barang Terkirim Dengan Aplikasi (Whatsapp)



Dalam diagram ini terdapat 5 aktor yaitu Pengirim, Teller Pos, Kepala Gudang, Tukang Pos dan Penerima, dan ini merupakan diagram yang dilakukan dengan adanya telematika dan telekomunikasi, langkah daripada sistem ini sama seperti pada sistem lama, namun ada perubahan sedikit dengan bantuan telekomunikasi, teknologi dan telematika, setelah tukang pos mengirimkan barang yang dikirim ke penerima, dan sudah ditanda tangan oleh penerima, tukang pos tersebut memfoto bukti pengiriman kepada kepala gudang agar tukang pos tersebut tidak perlu kembali ke kantor untuk melaporkan status barang yang sudah terkirim ke penerima.

1.5 Waktu Pelaksanaan

1. Tanggal mulai proyek : 30 September 2014 2. Tanggal akhir proyek : 29 September 2015
1.6 Prototype

Gambar diatas adalah contoh dari pengupdatean pengiriman barang yang statusnya sudah terkirim ke kepala gudang
1.7 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat adanya Sistem Pengriman Barang PT.Pos Indonesia adalah : a. Mempersingkat waktu
b. Membuat kedua karyawan (Manajer Pengiriman dan Pengirim Barang) pulang lebih cepat
c. Mempermudah dalam penginputan, pengupdate data karena sistem yang awalnya manual lalu menjadi terkomputerisasi.
1.8 Rincian Biaya


1.9 Kesimpulan
Sistem ini diharapkan dapat berjalan dengan baik, dan sistem baru yang akan dibuat ini akan mempersingkat waktu pengupdatean, karena para tukang pos tidak perlu untuk kembali ke kantor mereka untuk memberikan laporan barang yang sudah terkirim kepada penerima, hanya dengan menggunakan teknologi pengiriman foto bukti pengiriman melalui Whatsapp (Social Networking) akan dapat mempermudah pengerjaan dan dapat mengirit waktu serta bensin, dan diperlukan pelatihan khusus kepada tukang pos agar dapat menggunakan teknologi whatsapp tersebut.

Jumat, 28 November 2014

Tugas SPK

SOAL :

Pemrograman Linier :


Suatu perusahaan akan memproduksi 2 jenis produk yaitu lemari dan kursi. Untuk memproduksi 2 produk tersebut dibutuhkan 2 kegiatan yaitu proses perakitan dan pengecatan. Perusahaan menyediakan waktu 56 jam untuk proses perakitan dan 60 jam untuk proses pengecatan. Untuk produksi 1 unit lemari diperlukan waktu 8 jam perakitan dan 5 jam pengecatan. Untuk produksi 1 unit kursi diperlukan 7 jam perakitan dan 12 jam pengecatan. Jika masing masing produk adalah Rp. 200.000,- untuk lemari dan Rp. 100.000,- untuk kursi. Tentukan solusi optimal agar mendapatkan untuk laba maksimal (Lemari = X ; Kursi = Y).
AHP :
Seorang mahasiswa UG ingin membeli sebuah telpon selular. Setelah melihat-lihat di toko yang terletak di Margo City maka mahasiswa tersebut menentukan ada 3 merk yang kelihatannya dapat memenuhi kebutuhannya akan telepon seluler tersebut, yaitu Apple, Blackberry dan Samsung. Namun demikian, ia masih merasa kesulitan untuk menentukan telpon seluler mana yang harus dibeli. Ia minta bantuan mahasiswa teman satu kosnya yang sudah belajar AHP untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya dalam menentukan keputusan untuk pembelian telpon seluler tersebut. Setelah berdiskusi dengan temannya, maka didapatkan bahwa kriteria yang dibandingkan untuk produk telpon selular adalah battery, camera dan touch screen. Adapun nilai kepentingan relatif hasil wawancara adalah sebagai berikut :


Battery
Camera
Touchscreen
Battery
1
1/4
3
Camera
4
1
7
Touchscreen
1/3
1/7
1

Hasil wawancara untuk kepentingan relatif dari merk yang dikaji berturut-turut untuk battery, camera dan touch screen adalah sebagai berikut :


Apple
Blackberry
Samsung
Apple
1
4
3
Blackberry
1/4
1
1/2
Samsung
1/3
2
1


Apple
Blackberry
Samsung
Apple
1
5
3
Blackberry
1/5
1
¼
Samsung
1/3
4
1


Apple
Blackberry
Samsung
Apple
1
1/3
1/7
Blackberry
3
1
½
Samsung
7
2
1

Buatlah hirarki penyelesaian persoalan, selesaikan perhitungan agar dihasilkan keputusan (gunakan 3 digit decimal di belakang titik).
 

Senin, 20 Oktober 2014

TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA PENGUPDATEAN BARANG TERKIRIM

UNIVERSITAS GUNADARMA
KELOMPOK 6


TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA
PENGUPDATEAN BARANG TERKIRIM (POS)


NAMA                                                                NPM
1.    Apriliani                                                             11111022
2.    Chaedar Ammar                                                 11111600
3.    Diah Tri Kusumawardhani                                12111017
4.    Febi Susanto                                                       11111762
5.    Rahmat Hidayat                                                 18111834


Kelas          : 4KA06


FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015




KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala. Salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam, karena atas hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan. Paper ini penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah Pengantar Telematika Bapak Budi Setiawan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis

Penulis memohon kepada Bapak/Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.








Depok, !4 Ocrober2014



Penulis

























BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Berdasarkan observasi yang kelompok kami lakukan terhadap PT.Pos Indonesia, dimana pada saat pengiriman barang kiriman, sesampainya di tujuan alamat dan terselesaikannya pengiriman barang yang dikirim, tukang pos tersebut diharapkan kembali ke kantor pos untuk mengubah data status barang menjadi sudah dikirim dan sudah disampaikan kepada orang yang dikirimi tersebut, sesuai dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, disini penulis dan yang lainnya menginginkan agar dapat membuat sebuah aplikasi smartphone untuk tukang pos tersebut agar tidak kembali ke kantor pos dimana dia berkerja untuk mengubah data agar bekerja lebih efisien.

1.2              Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk menunjang tugas dari mata kuliah Pengantar Telematika dan mempermudah tukang pos dalam pengupdatean data barang terkirim.

1.3              Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari informasi PT.Pos Indonesia, pengertian Barcode dan cara kerja Barcode.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Pos Indonesia

Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.



2.2       Barcode

            Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode.

Sekarang barcode dapat dijumpai dimana-mana.Di supermarket, swalayan, atau di warung-warung yang ada di sekitar kita, banyak sekali kita jumpai produk-[roduk yang terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat informasi atau data yang biasanya berupa data angka. Angka tersebut biasanya juga tercantum di bawah barcode tersebut.



BAB III
ANALISA DAN DESAIN SISTEM

3.1       Desain Sistem
           
            Sebagai upaya untuk memperjelas cara kerja sistem yang akan dibuat, maka perlu disajikan diagram perencanaan sistem umum dan khusus.

1.      Use Case Diagram Pengupdatean Data Barang Terkirim (Tradisional)



1.      Use Case Diagram Pengupdatean Data Barang Terkirim Dengan Aplikasi



DAFTAR PUSTAKA


[1] (Jurnal Online Sistem) Maulana Syarif “Jurnal Pengembangan Sistem Remote Access Jaringan Berbasis Client Server”, Vol 1, Jurnal Sistem Informasi, (2014)
[2] URL http://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia Diakses 13 - 10 – 2014

Senin, 09 Juni 2014

Contoh Proposal Penelitian Sosiologi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pendidikan mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap individu. Penyelenggaraan pendidikan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah dengan proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Sedang pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah tanpa proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang berada di luar pendidikan formal. Dalam keluarga diselenggarakan pendidikan keluarga dengan pemberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya, dan keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung pendidikan. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus diperhatikan guna tercapainya pendidikan yang maksimal.
Dalam proses pembelajaran diperlukan sarana penunjang yang terkadang mahal. Akibatnya bagi orang tua yang tidak  mampu memenuhi sarana penunjang tersebut, maka anak akan terhambat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, sumber daya manusia menjadi rendah sehingga menghambat kemajuan bangsa dan negara.
Keadaan demikian dapat kita lihat di MA. Islamiyah Ciputat, dalam sekolah tersebut terdapat siswa-siswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi orang tua yang berbeda. Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua para siswa-siswi tersebut mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan pembelajaran. Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor dalam mencapai keberhasilan pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswa-siswi di MA.Islamiyah Ciputat.
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
a.      Bagaimana gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua siswa-siswi MA. Islamiyah   Ciputat?
b.      Seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat?
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
b.      Untuk mengetahui besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
D.    Manfaat Penelitian
a.       Menambah wawasan peneliti dalam membuat penelitian.
b.      Memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
E.     Sistematika Penelitian
BAB I      PENDAHULUAN
                 Mencakupi: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan                  Sistematika Penelitian.
BAB II     PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
                 Mencakupi: Teori yang Mendasari, Ringkasan dan Kerangka Berpikir, dan
                 Hipotesis.
BAB III   METODOLOGI
                 Mencakupi: Pemilihan Subjek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.
BAB IV   PELAKSANAAN PENELITIAN
                 Mencakupi: Instrumen Penelitian dan Pengolahan/Analisis Data.
BAB V     PENUTUP
                 Mencakupi: Kesimpulan dan Saran.



















BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

A.     Teori yang Mendasari
1.      Pengertian Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat terdapat sistem lapisan kelompok-kelompok yang dalam sosiologi dikenal dengan istilah stratifikasi sosial (social stratification). Stratifikasi sosial adalah pembedaan / pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat.
            Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan prestise. Patirim A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat  (hierarki).
2.      Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua
Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan ada pula yang rendah. Dalam Maftukhah  (2007) sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan peraulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya.
Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya. Keadaan sosial ekonomi yang baik dapat yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga. Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orang tua.
3.      Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai / angka) yang diberikan oleh guru / pendidik. Prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, keluarga dan dukungan lingkungan dalam memberikan motivasi. Individu yang diberikan dorongan untuk berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.
B.     Ringkasan dan Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Secara sederhana dapat terlihat bahwa keluarga yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi akan mudah memenuhi segala kebutuhan hidupnya, termasuk dalam kemudahan memperoleh akses-akses yang berhubungan dengan pendidikan. Sebaliknya, keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki maka anak mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan.
C.    Hipotesis
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis (Ha) sebagai berikut.
Adanya pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
 




BAB III
METODOLOGI

A.    Pemilihan Subjek Penelitian
            Dalam suatu penelitian, perlu menentukan subjek dan objek penelitian, yang menjadi subjek penelitian adalah orang / responden sebagai sumber data, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah yang menjadi pusat perhatian peneliti. Lebih lanjut dapat diuraikan sebagai berikut.
A.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit-unit elementer, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini populasinya adalah siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat.
A.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian sifat dan karakternya mewakili populasi sebagai subjek penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini 50 siswa dengan objek penelitiannya adalah status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap tingkat prestasi belajar siswa.
B.     Teknik Pengumpulan Data
            Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode angket. Angket digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua siswa dan prestasi belajar siswa.




BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.    Instrumen Penelitian
      Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2009:202).
Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu:
a.       Instrumen yang digunakan untuk mengukur status sosial ekonomi orang tua siswa.
b.      Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
B.     Pengolahan / Analisis Data
Tabel
No.
Nama
Kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Abdul Kohar
XII
c
a
a
a
c
a
b
a
c
a
2
Abdul Latief Sahal
XI
b
b
b
b
a
a
c
a
b
c
3
Ade Fauziah
XI
c
b
b
b
b
a
b
a
b
a
4
Agustina A.
XI
a
c
b
c
b
a
b
a
b
c
5
Akbar Rafsanjani
X
b
b
b
b
a
a
c
a
c
c
6
Alfi Ahli Fikriyah
X
b
c
b
b
b
b
c
a
b
a
7
Ani Fitriyani
X
b
b
b
c
b
c
c
b
b
a
8
Anisa Rahmawati
XII
a
b
c
b
c
a
c
b
c
c
9
An-nisa Dwicahaja A.
XI
c
c
b
a
b
b
c
b
a
a
10
Annisa Ulmasturotin
X
b
b
a
b
b
b
c
a
a
a
11
Ayu Ulfah Purnama S.
X
c
c
b
b
b
A
c
a
a
c
12
Bayu Pradipta
XI
a
a
a
b
a
a
c
a
b
b
13
Dedi Nurdiansyah
XII
b
a
b
b
c
b
c
b
c
b
14
Dewi Rachmawati
XII
b
a
c
b
c
c
b
a
b
a
15
Didah
XI
c
c
a
b
b
a
c
a
a
a
16
Dina Astuti
XII
a
b
c
b
b
a
c
b
c
c
17
Ega Cahyani S. R.
X
b
b
c
a
c
a
b
c
c
a
18
Eldi Adrian
XI
b
a
a
a
c
c
a
a
c
a
19
Faqih
X
b
c
a
a
b
a
c
a
c
a
20
Febriyanto
X
a
c
a
c
b
b
c
a
c
b
21
Fikri Aulia
X
c
a
a
c
a
b
c
b
c
c
22
Fitriah Handayani
X
c
a
b
c
b
a
c
a
b
a
23
Gilang Ramadhan
X
a
b
a
b
c
a
a
c
c
a
24
Hana Hanifah
XII
b
b
b
b
a
a
c
a
b
a
25
Indah Suangsih
X
b
a
b
c
b
a
b
a
b
a
26
Izah Dinilah
XI
a
a
a
a
b
a
b
a
b
a
27
Jenni Afriyani
X
c
b
b
b
b
a
b
a
b
c
28
Lia Nuraida
XI
c
b
b
b
a
b
b
b
b
c
29
Marhah Qoyyimah
XII
c
c
a
b
b
b
c
a
b
a
30
M. Agus Jaya Saputra
XI
b
b
c
b
c
a
c
a
a
c
31
M. Habib Ramadhan
XI
b
c
a
c
a
a
a
a
b
c
32
M. Syarif Hidayatullah
XII
b
c
b
c
a
a
c
b
c
c
33
Nuriska
XI
a
c
b
b
a
a
b
a
b
c
34
Nurmila
X
a
a
b
b
a
a
c
b
c
a
35
Nur Nazmi Laila
X
a
b
b
b
b
a
c
a
c
c
36
Nurul Azizah
XII
b
a
a
b
a
a
b
b
b
a
37
Nurul Fadhillah
XII
c
b
b
c
a
b
b
c
a
c
38
Restiana Maulida
XII
b
c
a
c
a
a
c
b
c
c
39
Rezha Fadlandika
X
c
c
b
c
a
a
b
c
c
c
40
Rina Anggraina
X
a
b
b
b
b
b
c
a
c
a
41
Rini Anggraini
X
b
c
b
c
b
b
c
a
c
a
42
Rizki Nurrahmawati
XII
b
a
a
b
b
a
c
b
b
a
43
Saidah Asdianti
XII
c
a
a
c
b
a
c
b
b
a
44
Salma Al-ayubi
XII
b
b
a
b
c
b
c
b
b
a
45
Satria Gelar Pusaka
XII
b
b
b
a
b
a
c
a
c
a
46
Sella
XI
b
b
a
b
b
a
b
a
b
a
47
Septidi Age Pratama
XII
c
b
c
b
b
a
c
c
b
b
48
Sufyan Mahbubi
XII
b
a
a
b
a
a
c
b
c
a
49
Ubad Badru Salam
XII
c
c
a
b
a
a
b
a
b
c
50
Winda Sulistyaningsih
XII
b
b
c
b
c
a
c
b
c
c


 


























































BAB V
PENUTUP

            Berdasarkan pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya mengenai hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat, maka peneliti mencoba menyusun kesimpulan dan saran.
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang status sosial orang tuanya tinggi cenderung berprestasi, karena fasilitas-fasilitas belajar yang disediakan orang tuanya mencukupi.
Sebaliknya, siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah cenderung prestasinya melemah. Hal ini dikarenakan kurangnya minat belajar serta fasilitas yang sulit didapatkan.
B.     Saran
Setelah ditarik kesimpulan sebagaimana tersebut diatas selanjutnya peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut.
1.      Pengelola pendidikan hendaknya memberikan dorongan motivasi yang besar kepada siswa yang perekonomian orang tuanya rendah agar lebih meningkatkan prestasi belajarnya, serta menyediakan fasilitas-fasilitas belajar secara gratis agar minat belajar siswa bangkit dan siswa akan dengan mudah mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
2.      Siswa harus diberi pengarahan mengenai pentingnya ilmu pengetahuan yang di berikan disekolah, agar masalah perekonomian orang tua siswa tidak lagi dijadikan alasan siswa untuk tidak berprestasi.
http://hafizhah38.blogspot.nl/2012/05/contoh-proposal-penelitian-sosiologi.html


 

Diah Kusumawardani Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger