Rabu, 31 Desember 2014

PROPOSAL PENGUPDATEAN BARANG TERKIRIM PT POS INDONESIA
KELOMPOK 6



                             SISTEM INFORMASI
                        PENGANTAR TELEMATIKA

  NAMA NPM
Apriliani 11111022
Chaedar Ammar 11111600
Diah Tri Kusumawardani 12111017
Febi Susanto         12111762
Rahmat Hidayat 18111834

Kelas : 4KA06

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kemajuan tehknologi semakin pesat, persaingan dalam bidang usaha pun kian gencar . banyaknya bidang usaha khusus nya dalam jasa berlomba lomba meningkatkan kualitas perusahaan agar dapat meraih pangsa pasar dan konsumen. Semakin maju ekonomi suatu negara tentu didukung tumbuhnya industri layanan pengiriman barang (logistik). Jadi meski mesin-mesin ekonomi sudah terotomatisasi dengan menggunakan teknologi informasi yang canggih namun distribusi barang tetap membutuhkan pemindahan (transportasi) secara fisik. Dahulu ada yang memprediksikan bahwa di milenium ini ada 3 industri yang akan semakin berjaya, yaitu : Transportasi, Tourism dan Telekomunikasi. Dan ternyata pendapat itu benar adanya. Trio industri itu disingkat menjadi industri 3T.

Kegiatan bisnis perusahaan swasta dalam jasa pengiriman surat, paket, atau barang (logistik) sepertinya sudah mengepung kegiatan usaha PT Pos Indonesia. Banyak bertumbuh bisnis serupa bahkan di antaranya sudah menjadi sebuah perusahaan franchise.
Selain itu, sistem yang sudah berjalan pada PT Pos Indonesia selama ini adalah menggunakan sistem tradisional dimana ketika barang yang sudah sampai pada orang yang dikirim, tukang pos tersebut kembali kepusat untuk mengupdate data agar status dari barang tersebut sudah dikirim dan dilaporkannya kepada terkirim. Disini kami ingin mempermudah kepada tukang pos agar tidak perlu kembali ke kantor pusat untuk pengupdatean data.
Dari hasil pengamatan penulis setelah penelitian di salah satu cabang “Kantor Pos Indonesia”, maka kami menetapkan sebuah judul yaitu “Sistem terhadap penerimaan barang Pos Indonesia”.

1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari semakin melebarnya pokok permasalahan dan keluar dari jalur maka penulis membatasi ruang lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana informasi yang diberikan dari aplikasi sistem tersebut diperuntukkan kepada pengirim dari kantor pos
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah pengantar barang dalam mengupdate barang yang sudah sampai ke terkirim kepada manajer bagian memeriksa barang disana, dengan bantuan social networking whatsapp dan teknologi Android
1.4 Gambaran Umum Sistem
Tujuan dibuatnya system ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pengupdate-an barang yang telah dikirimkan yaitu dengan mengganti system yang tradisional dimana setiap kurir yang telah mengirimkan barang harus langsung menuju kantor untuk mengupdate informasi mengenai barang yang telah terkirim secara manual menjadi lebih modern. System yang tadinya masih tradisional tersebut akan dibuat dengan lebih memanfaatkan teknologi informasi yakni dengan penggunaan smartphone dimana pada tiap smartphone tersebut disediakan aplikasi Whatsapp sebagai sarana penyampaian informasi barang yang telah sampai kepada tujuan barang tersebut dikirimkan.
System ini diperuntukkan bagi setiap kurir dimana kurir tersebut tidak perlu lagi menuju ke kantor untuk mengupdate informasi mengenai barang yang telah sampai ke tempat tujuan barang.

Use Case Diagram Pengupdatean Data Barang Terkirim (Tradisional)


Dalam diagram ini terdapat 5 aktor yaitu Pengirim, Teller Pos, Kepala Gudang, Tukang Pos dan Penerima, dan ini merupakan diagram yang dilakukan tanpa adanya telematika dan telekomunikasi, berikut adalah langkah kerja pada sistem lama ini, langkah pertama adalah pengirim mengirimkan barang melalui teller pos lalu teller pos tersebut memasukkan barang ke gudang pengiriman, setelah itu bagian Kepala Gudang mengecek gudang pengiriman, setelah di data oleh Kepala Gudang lalu Kepala Gudang mengambil barang kiriman tersebur dan memberikannya kepada Tukang Pos, setelah barang diterima barang tersebut dikirimkan ke Penerima, setelah tanda tangan bukti pengiriman, Tukang Pos tersebut kembali ke kantor untuk memberitahukan barang-barang yang dikirim sudah sampai ke penerima, lalu Kepala Gudang atau Tukang Pos tersebut mengupdate status barang tersebut secara jalan tradisional.












Use Case Diagram Pengupdatean Data Barang Terkirim Dengan Aplikasi (Whatsapp)



Dalam diagram ini terdapat 5 aktor yaitu Pengirim, Teller Pos, Kepala Gudang, Tukang Pos dan Penerima, dan ini merupakan diagram yang dilakukan dengan adanya telematika dan telekomunikasi, langkah daripada sistem ini sama seperti pada sistem lama, namun ada perubahan sedikit dengan bantuan telekomunikasi, teknologi dan telematika, setelah tukang pos mengirimkan barang yang dikirim ke penerima, dan sudah ditanda tangan oleh penerima, tukang pos tersebut memfoto bukti pengiriman kepada kepala gudang agar tukang pos tersebut tidak perlu kembali ke kantor untuk melaporkan status barang yang sudah terkirim ke penerima.

1.5 Waktu Pelaksanaan

1. Tanggal mulai proyek : 30 September 2014 2. Tanggal akhir proyek : 29 September 2015
1.6 Prototype

Gambar diatas adalah contoh dari pengupdatean pengiriman barang yang statusnya sudah terkirim ke kepala gudang
1.7 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat adanya Sistem Pengriman Barang PT.Pos Indonesia adalah : a. Mempersingkat waktu
b. Membuat kedua karyawan (Manajer Pengiriman dan Pengirim Barang) pulang lebih cepat
c. Mempermudah dalam penginputan, pengupdate data karena sistem yang awalnya manual lalu menjadi terkomputerisasi.
1.8 Rincian Biaya


1.9 Kesimpulan
Sistem ini diharapkan dapat berjalan dengan baik, dan sistem baru yang akan dibuat ini akan mempersingkat waktu pengupdatean, karena para tukang pos tidak perlu untuk kembali ke kantor mereka untuk memberikan laporan barang yang sudah terkirim kepada penerima, hanya dengan menggunakan teknologi pengiriman foto bukti pengiriman melalui Whatsapp (Social Networking) akan dapat mempermudah pengerjaan dan dapat mengirit waktu serta bensin, dan diperlukan pelatihan khusus kepada tukang pos agar dapat menggunakan teknologi whatsapp tersebut.
 

Diah Kusumawardani Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger