Rabu, 13 Maret 2013

BAKAT TERPENDAM


Ketika saya mencapai umur remaja, waktu masih duduk di sekolah kejuruan, saya menemukan kegiatan yang ternyata dari dulu telah saya lakukan dan saya senangi yaitu menari. Tepatnya organisasi yang disebut sebagai eskul modern dance dimana mempelajari tentang semua jenis tarian yang ke barat-baratan. Sedikit cerita tentang masa lalu saya, dulu semasa kecil, saya sudah diperkenalkan dengan apa itu menari dan bagaimana cara menari yang baik, memang tidak bersekolah khusus disanggar, tetapi semua pengalaman kecil itu membuat saya yakin dan semangat bahwa suatu saat nanti apa yang saya lakukan hari ini akan menjadi sesuatu yang istimewa di masa yang akan datang. Mulai dari senam skj yang di awali dengan gerakan-gerakan senam, berlanjut sampai tari tradisional dari jawa dan betawi, sampai pada saat SMP saya mulai tertarik dengan tari modern. Saya juga sempat heran, dari mana saya bisa tertarik dengan dunia modern dance? Entahlah , saya juga lupa.
Dari situlah saya mulai mengikuti semua kegiatan di eskul modern dance di sekolah saya dulu. Kelompok saya tidak punya pelatih tetap pada saat itu, paling hanya di bantu oleh senior baik yang masih sekolah disana maupun senior yang sudah lulus. Saya kira senior dapat membantu para juniornya untuk membentuk suatu tarian dengan lagu yang sudah di mix dan gerakan-gerakan yang indah, tetapi kenyataannya mereka malah mengolok dan menantang kelompok saya untuk berkompetisi dengan kelompok mereka, awalnya saya dan teman-teman bingung tetapi akhirnya kelompok saya mencoba untuk menerima dan berusaha untuk bisa menyanggupi itu. Namun kenyataan pada akhirnya kelompok saya kalah dan tanpa saya sadari ternyata kelompok mereka telah menjiplak koreografi buatan dari kelompok kami. Nah dari kejadian itu, kelompok saya memantapkan diri masing-masing untuk bisa menjadi lebih baik agar bisa menjadi team inti sekolah. Usaha demi usaha kelompok saya lakukan hingga pada akhirnya tercapai lah tujuan kelompok saya, tidak sampai disitu tetapi kejadian itu terus berlanjut sampai kami sering ikut lomba dan Alhamdulillah bisa sedikit banyaknya membuat sekolah bangga.
Maka dari itu, sampai detik ini pun saya yang sudah menginjak bangku kuliah terus berusaha untuk bisa melanjutkan hobby yang saya geluti dari saya masih kecil, meskipun awalnya bertentangan dengan orang tua namun lambat laun dengan hasil usaha saya yang bisa meraih piala dari acara demi acara kota demi kota hingga saya bisa menghasilkan uang dengan hobby saya tersebut akhirnya orang tua mengizinkan dan selalu mendukung kegiatan menari saya. Dari cerita saya diatas saya terus termotivasi untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Kegagalan selalu saya jadikan panutan untuk bisa berusaha menjadi lebih sukses lagi.


 

Diah Kusumawardani Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger