Jumat, 08 November 2013

Resensi Film 7hati 7cinta 7wanita




Film ini di tayangkan perdana pada Oktober tahun 2010 lalu. Menceritakan tentang 7 kisah kehidupan dan percintaannya yang berbeda-beda mulai dari hamil di luar nikah, pekerjaan sebagai pelacur hingga menderita kelainan seksual. Dari semua perjalanan hidup tersebut dituturkan oleh salah seorang wanita bernama Kartini, dia adalah salah seorang dokter kandungan di rumah sakit Fatmawati.  Cerita hadir lewat penuturan Kartini yang ingin membela kaumnya. Entah rasa kecewa karena apa yang telah membuat nya begitu perduli terhadap semua pasiennya, ia tidak ingin salah satu pasiennya merasa tersakiti atau tertindas oleh kaum adam. Dari semua kisah pasien yang pernah ia tangani, Kartini mendapatkan banyak pelajaran dan motivasi hidup.
Film ini di sutradarai oleh Robby Ertanto Soediskam dan di produseri oleh Intan Kieflie. Film ini tidak hanya menjadi pelajaran bagi para penonton nya tetapi bisa dijadikan sebagai alat tolak ukur kehidupan agar bisa memilah dan memilih mana yang baik dan buruknya. Terlebih lagi dalam hal menghadapi masalah, banyak kisah dari kejadian film tersebut yang menanggapi masalah baik dengan hal yang positif maupun negative. Meskipun terlalu banyak alur cerita yang berbeda, semua terlihat menarik dan nyata, mulai dari acting dari para pemerannya sampai tempat pembuatannya pun di buat se’real mungkin contohnya dalam adegan kisah hidup seorang wanita malam yang menjajakan dirinya demi mencari uang juga kisah dari seorang gadis belia yang masih duduk di bangku SMP dan tidak sengaja terjerumus seks bebas oleh pacarnya yang sudah SMA.
Sedangkan dari sisi negatifnya banyak sekali kata-kata yang sedikit kasar di ucapkan pada saat adegan bertengkar. Terutama pada saat adegan Ratna dan suaminya Marwan yang sedang bertengkar akibat sang suami tertangkap basah karena istri muda nya menyusul ke rumahnya di karenakan anak dari istri keduanya itu sedang sakit. Ada beberapa kata yang agak kasar di ucapkan, padahal normalnya orang yang berjilbab apalagi karakter Ratna yang sangat tegar, sabar dan juga memegang kuat agamanya tidak sepantasnya berbicara kasar seperti itu, karena akan mengurangi nilai tinggi yang sudah melampaui actingnya yang luar biasa total dan alami.

Penyayang, sabar, bijaksana, bertanggung jawab dan tegas, itulah sosok dari dokter Kartini, disetiap masalah dari semua pasiennya, dia selalu bersikap tenang dan bijak dalam membantu menangani pasiennya, entah itu dari sisi umum maupun masalah pribadi. Bukan bermaksud untuk ikut campur dalam masalah pribadi semua pasiennya tetapi balik lagi tentang keperdulian dokter Kartini terhadap kaumnya, entah mengapa ia selalu merasa bahwa sebagian besar wanita sering ditindas oleh kaum pria, ternyata masa lalu dokter Kartini yang memang pernah mengalami patah hati pada seorang pria bernama Darmawan yang ternyata tidak lain adalah ayah kandung dari dokter Rohana. Kejadian pahit yang dialami oleh Darmawan yang pernah diusir oleh ayah dari dokter Kartini membuatnya kapok dan tidak berani untuk mendekati sang dokter lagi. Sampai pada akhirnya dokter Kartini memutuskan untuk tidak mencari pasangan pengganti dan tidak menikah sampai diusianya yang ke-45. Berbeda dengan dokter Rohana yang masih muda terlihat seperti ingin selalu dihargai dengan apa yang dia kerjakan terlebih sifatnya yang selalu ingin tau urusan orang lain terutama dokter Kartini.
Pasien pertama yang bernama Lili, dengan sifatnya yang pendiam dan tertutup. Seorang perempuan tionghoa yang sangat mencintai suaminya yang bernama Randy. tapi sering mendapat kekerasan dari suaminya, karena suaminya memiliki kelainan seksual sadisme/masokisme (seseorang yang mendapat kepuasan seks setelah lebih dulu menyakiti pasangan seksnya baik fisik maupun psikologis/mendapat kepuasan seks setelah disakiti pasangan seksnya).
 Yanti, dengan sifatnya yang cerewet, percaya diri dan cuek. Perempuan pekerja seks yang menjajakan tubuhnya lantaran kondisi yang memaksanya begitu. bukan masalah ekonomi yang dimunculkan dalam film ini melainkan cerita dari sang perempuan yang awalnya bekerja sebagai pegawai di sebuah perusahaan namun karena kebejatan bosnya akhirnya ia memilih untuk menjadi PSK. dalam film ini yanti mengalami guncangan yang sangat hebat saat mendapati diirinya mengidap penyakit kangker rahim, dan sang AnJeLo (Antar Jemput Lonte) 'Bambang' yang memperkuat yanti untuk tetap berjuang melawan penyakitnya.
   Rara, dengan sifatnya yang cuek dan tidak memiliki pandangan jauh kedepan. Gadis kecil kelas 2 SMP yang terlibat kenakalan remaja hingga akhirnya hamil dengan pacarnya (Acin anak SMA).

   Lastri, dengan sifatnya yang periang dan selalu bahagia. Perempuan gendut yang seolah memiliki pasangan ideal. walaupun selama pernikahan mereka tidak dikaruniai anak, namun sang suami (Hadi) tetap setia mendampingi. namun disisi lain Hadi sang suami yang seolah-olah sempurna sebagai seorang suami ternyata sudah memiliki istri sebelumnya.

   Ningsih, dengan sifatnya yang sedikit kasar, angkuh dan selalu ingin menang sendiri. Wanita karir yang memiliki peran dominan dalam keluarga, mengurus segala keperluan rumah tangga dan menanggung semua kebutuhan. pergulatan inilah yang menyebabkan ningsih berobsesi memiliki anak laki-laki lantaran sang suami (Hadi) yang tidak bisa tegas dan hanya bisa diam. dan barangkali perlakuan tersebutlah yang membuat hadi mencari perempuan lain yang mampu menghargai keberadaannya.

   Ratna, perempuan berjilbab nan sholehah, sabar dan selalu kuat dalam menghadapi segala persoalan hidup. menikah selama 5 tahun namun belum dikaruniai anak, sampai pada akhirnya dia hamil. namun malang, walaupun ratna hamil marwan pun tidak memperlihatkan perhatian dan kebahagiaannya karna sang istri telah hamil setelah sekian lama menunggu. justru saat usia kandungannya sudah tua, sang suami ketahuan selingkuh dan memiliki anak berusia 3 tahun.

Semua karakter tersebut dapat diperankan dengan baik oleh para pemainnya.
Kelebihan
-         Film ini sangatlah menarik dari semua sisi pemeran , karakternya juga  
     tempatnya
-         Film ini sangatlah menarik dari segi cerita dan pengambilan gambar
-         Film ini juga mempunyai alur cerita yang unik
-         Film ini memiliki akhir  dengan cerita berbeda namun yang menyentuh
-         Film ini mempunyai karakter yang kuat dari segi pemeran-pemerannya
-         Di dalam film ini terdapat rasa keperdulian tinggi terhadap sesame perempuan

Kekurangan 
-        * Ada beberapa bahasa yang kurang baik digunakan dalam adegan  
     pertengkaran wanita berkerudung
-       * Ada beberapa cerita yang kurang mendetail dalam suatu permasalahan yang 
     ada

Kesimpulan
Menurut saya film ini sangat baik untuk ditonton baik untuk remaja maupun dewasa. Memang banyak  jalan hidup yang agak menyimpang, tetapi dengan begitu kita bisa melihat kejadian yang baik dan buruknya. Meskipun ending dari film ini berbeda semua tetapi memiliki tujuan yang positifn dan mengarah pada perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Saya memberikan rating  pada film ini dengan point 8.

Sutradara     Robby Ertanto
Produser       Intan Kieflie
Pemeran       Marcella Zalianty(dr rohana)
Olga Lydia(lili)
Happy Salma (yanti)
Verdi solaiman(hadi)suami dari ningsih dan lastri
Tegar satrya(randy) suami Lily
Bon bon gumbara(darmawan)ayahnya dr rohana
Kevin nasution(nira)
Ahmad nugraha(pak broto)bapak dari anak yang mau melahirkan
Debby  rivinandya(dinda) anak pak broto
Rangga djonend(bambang)anjelo
Albert halim(acin) pacar rara
Jajang C. Noer(dr kartini)
Tizza rasya(lastri)wanita berbadan besar
Revi budiman(bagas) pacar Dr rohana
Achmad zaki(Marwan)suami ratna
Patty Sandya(ningsih)wanita karir
Novi Sandra Sari(dian)
Tamara Tyasmara(rara)adiknya ratna
Intan Kieflie(ratna)
Henky Solaiman(Dr Anton)
Tanggal rilis Oktober 2010 (Indonesia)
20 Agustus 2010 (Australia)
Durasi            94 menit



 

Diah Kusumawardani Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger