Film
ini di tayangkan perdana pada Oktober tahun 2010 lalu. Menceritakan tentang 7
kisah kehidupan dan percintaannya yang berbeda-beda mulai dari hamil di luar
nikah, pekerjaan sebagai pelacur hingga menderita kelainan seksual. Dari semua
perjalanan hidup tersebut dituturkan oleh salah seorang wanita bernama Kartini,
dia adalah salah seorang dokter kandungan di rumah sakit Fatmawati. Cerita hadir lewat penuturan Kartini yang
ingin membela kaumnya. Entah rasa kecewa karena apa yang telah membuat nya
begitu perduli terhadap semua pasiennya, ia tidak ingin salah satu pasiennya
merasa tersakiti atau tertindas oleh kaum adam. Dari semua kisah pasien yang
pernah ia tangani, Kartini mendapatkan banyak pelajaran dan motivasi hidup.
Film
ini di sutradarai oleh Robby Ertanto Soediskam dan di produseri oleh Intan
Kieflie. Film ini tidak hanya menjadi pelajaran bagi para penonton nya tetapi
bisa dijadikan sebagai alat tolak ukur kehidupan agar bisa memilah dan memilih
mana yang baik dan buruknya. Terlebih lagi dalam hal menghadapi masalah, banyak
kisah dari kejadian film tersebut yang menanggapi masalah baik dengan hal yang
positif maupun negative. Meskipun terlalu banyak alur cerita yang berbeda,
semua terlihat menarik dan nyata, mulai dari acting dari para pemerannya sampai
tempat pembuatannya pun di buat se’real mungkin contohnya dalam adegan kisah
hidup seorang wanita malam yang menjajakan dirinya demi mencari uang juga kisah
dari seorang gadis belia yang masih duduk di bangku SMP dan tidak sengaja
terjerumus seks bebas oleh pacarnya yang sudah SMA.
Sedangkan
dari sisi negatifnya banyak sekali kata-kata yang sedikit kasar di ucapkan pada
saat adegan bertengkar. Terutama pada saat adegan Ratna dan suaminya Marwan
yang sedang bertengkar akibat sang suami tertangkap basah karena istri muda nya
menyusul ke rumahnya di karenakan anak dari istri keduanya itu sedang sakit.
Ada beberapa kata yang agak kasar di ucapkan, padahal normalnya orang yang
berjilbab apalagi karakter Ratna yang sangat tegar, sabar dan juga memegang
kuat agamanya tidak sepantasnya berbicara kasar seperti itu, karena akan
mengurangi nilai tinggi yang sudah melampaui actingnya yang luar biasa total
dan alami.
Penyayang,
sabar, bijaksana, bertanggung jawab dan tegas, itulah sosok dari dokter Kartini,
disetiap masalah dari semua pasiennya, dia selalu bersikap tenang dan bijak
dalam membantu menangani pasiennya, entah itu dari sisi umum maupun masalah
pribadi. Bukan bermaksud untuk ikut campur dalam masalah pribadi semua
pasiennya tetapi balik lagi tentang keperdulian dokter Kartini terhadap
kaumnya, entah mengapa ia selalu merasa bahwa sebagian besar wanita sering
ditindas oleh kaum pria, ternyata masa lalu dokter Kartini yang memang pernah
mengalami patah hati pada seorang pria bernama Darmawan yang ternyata tidak
lain adalah ayah kandung dari dokter Rohana. Kejadian pahit yang dialami oleh
Darmawan yang pernah diusir oleh ayah dari dokter Kartini membuatnya kapok dan
tidak berani untuk mendekati sang dokter lagi. Sampai pada akhirnya dokter
Kartini memutuskan untuk tidak mencari pasangan pengganti dan tidak menikah
sampai diusianya yang ke-45. Berbeda dengan dokter Rohana yang masih muda
terlihat seperti ingin selalu dihargai dengan apa yang dia kerjakan terlebih
sifatnya yang selalu ingin tau urusan orang lain terutama dokter Kartini.
Pasien
pertama yang bernama Lili, dengan sifatnya yang pendiam dan tertutup. Seorang perempuan tionghoa yang sangat
mencintai suaminya yang bernama Randy. tapi sering mendapat kekerasan dari
suaminya, karena suaminya memiliki kelainan seksual sadisme/masokisme
(seseorang yang mendapat kepuasan seks setelah lebih dulu menyakiti pasangan
seksnya baik fisik maupun psikologis/mendapat kepuasan seks setelah disakiti
pasangan seksnya).
Yanti, dengan sifatnya yang cerewet, percaya diri dan cuek.
Perempuan pekerja seks yang menjajakan tubuhnya lantaran kondisi yang
memaksanya begitu. bukan masalah ekonomi yang dimunculkan dalam film ini
melainkan cerita dari sang perempuan yang awalnya bekerja sebagai pegawai di
sebuah perusahaan namun karena kebejatan bosnya akhirnya ia memilih untuk
menjadi PSK. dalam film ini yanti mengalami guncangan yang sangat hebat saat
mendapati diirinya mengidap penyakit kangker rahim, dan sang AnJeLo (Antar
Jemput Lonte) 'Bambang' yang memperkuat yanti untuk tetap berjuang melawan
penyakitnya.
Rara, dengan sifatnya yang cuek dan tidak memiliki pandangan
jauh kedepan. Gadis kecil kelas 2 SMP yang terlibat kenakalan remaja hingga
akhirnya hamil dengan pacarnya (Acin anak SMA).
Lastri, dengan sifatnya
yang periang dan selalu bahagia. Perempuan gendut yang seolah memiliki pasangan
ideal. walaupun selama pernikahan mereka tidak dikaruniai anak, namun sang
suami (Hadi) tetap setia mendampingi. namun disisi lain Hadi sang suami yang
seolah-olah sempurna sebagai seorang suami ternyata sudah memiliki istri
sebelumnya.
Ningsih, dengan
sifatnya yang sedikit kasar, angkuh dan selalu ingin menang sendiri. Wanita
karir yang memiliki peran dominan dalam keluarga, mengurus segala keperluan
rumah tangga dan menanggung semua kebutuhan. pergulatan inilah yang menyebabkan
ningsih berobsesi memiliki anak laki-laki lantaran sang suami (Hadi) yang tidak
bisa tegas dan hanya bisa diam. dan barangkali perlakuan tersebutlah yang
membuat hadi mencari perempuan lain yang mampu menghargai keberadaannya.
Ratna, perempuan
berjilbab nan sholehah, sabar dan selalu kuat dalam menghadapi segala persoalan
hidup. menikah selama 5 tahun namun belum dikaruniai anak, sampai pada akhirnya
dia hamil. namun malang, walaupun ratna hamil marwan pun tidak memperlihatkan
perhatian dan kebahagiaannya karna sang istri telah hamil setelah sekian lama
menunggu. justru saat usia kandungannya sudah tua, sang suami ketahuan
selingkuh dan memiliki anak berusia 3 tahun.
Semua
karakter tersebut dapat diperankan dengan baik oleh para pemainnya.
Kelebihan
-
Film ini sangatlah menarik dari semua sisi pemeran , karakternya juga
tempatnya
-
Film ini sangatlah menarik
dari segi cerita dan pengambilan gambar
-
Film ini juga mempunyai alur cerita yang unik
-
Film ini memiliki
akhir dengan cerita berbeda namun yang menyentuh
-
Film ini mempunyai karakter
yang kuat dari segi
pemeran-pemerannya
-
Di dalam film ini terdapat
rasa keperdulian tinggi terhadap sesame perempuan
Kekurangan
- * Ada beberapa bahasa
yang kurang baik digunakan dalam adegan
pertengkaran wanita berkerudung
- *
Ada beberapa cerita
yang kurang mendetail dalam suatu permasalahan yang
ada
Kesimpulan
Menurut saya film ini
sangat baik untuk ditonton baik untuk remaja maupun dewasa. Memang banyak jalan hidup yang agak menyimpang, tetapi
dengan begitu kita bisa melihat kejadian yang baik dan buruknya. Meskipun
ending dari film ini berbeda semua tetapi memiliki tujuan yang positifn dan
mengarah pada perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Saya memberikan
rating pada film ini dengan point 8.
Sutradara Robby Ertanto
Produser Intan Kieflie
Pemeran Marcella Zalianty(dr
rohana)
Olga Lydia(lili)
Happy Salma
(yanti)
Verdi
solaiman(hadi)suami dari ningsih dan lastri
Tegar satrya(randy)
suami Lily
Bon bon gumbara(darmawan)ayahnya
dr rohana
Kevin
nasution(nira)
Ahmad
nugraha(pak broto)bapak dari anak yang mau melahirkan
Debby rivinandya(dinda) anak pak broto
Rangga
djonend(bambang)anjelo
Albert
halim(acin) pacar rara
Jajang C. Noer(dr kartini)
Tizza
rasya(lastri)wanita berbadan besar
Revi
budiman(bagas) pacar Dr rohana
Achmad
zaki(Marwan)suami ratna
Patty
Sandya(ningsih)wanita karir
Novi Sandra
Sari(dian)
Tamara
Tyasmara(rara)adiknya ratna
Intan
Kieflie(ratna)
Henky Solaiman(Dr
Anton)
Tanggal rilis Oktober 2010
(Indonesia)
20 Agustus
2010 (Australia)
Durasi 94 menit