Aku dalam tonggak-tonggak pantai
Berdiri, seorang ! hanyakah sendiri ?
Lalu, ku pandangi bumi
Panjang luas, bulat sepertinya
Aku mencebur pada air yang keras
Tubuhku terhempas
Tulang-tulangku berteriak
Mendemoku, tuan tidak punya akal!
Aku, masih, masih seperti aku
Dalam kolam air keras
Bak akan terjun ke kolam bebatuan
Aku tak kuasa tuk bangkit
Aku tlah terhempas
Darah-darahku kabr!
Tak bertanggung jawab pada nyawaku
Nyawaku menangis
Aku . . .
Aku masih seperti tadi
Menghibur nyawaku yang pilu
Aku dalam tonggak-tonggak pantai
Menggapai-gapai
Kalau-kalau aku lari dari nyawaku